Thursday, May 28, 2015

FW: [YOUCAT] Hari ke-180 | Apakah semua orang dipanggil untukmenikah? // Bagaimana perkawinan secara Katolik dilangsungkan?


From: belajar.youcat@gerejaalgonzsby.org
Sent: ‎28/‎05/‎2015 13:29
To: YOUCAT
Subject: Fwd: [YOUCAT] Hari ke-180 | Apakah semua orang dipanggil untukmenikah? // Bagaimana perkawinan secara Katolik dilangsungkan?

265. Apakah semua orang dipanggil untuk menikah?

Tidak semua orang dipanggil untuk menikah. Bahkan, orang-orang yang hidup selibat dapat mencapai kepenuhan hidup. Yesus menunjukkan cara khusus kepada mereka: Ia mengajak mereka untuk tidak menikah "demi Kerajaan Surga" (Mat 19:12).

Banyak orang yang hidup selibat menderita kesepian. Hal itu mereka anggap sebagai kekurangan dan kerugian. Namun, orang yang tidak harus mengurus pasangan atau keluarga juga menikmati kebebasan dan kemerdekaan serta memiliki waktu untuk melakukan hal-hal yang berarti dan penting yang tidak pernah bisa dinikmati oleh orang yang menikah. Mungkin itu adalah kehendak Allah bahwa Ia harus mengurus orang yang tidak ada orang lain yang mengurusnya. Tidak jarang Allah, bahkan menyebut orang seperti itu menjadi sangat dekat dengan-Nya. Ini terjadi ketika seseorang merasakan keinginan untuk menolak perkawinan "demi Kerajaan Sorga". Tentu saja panggilan Kristen tidak pernah merendahkan perkawinan atau seksualitas. Selibat yang dilakukan dengan sukarela dapat dilakukan hanya dalam cinta dan karena kasih, sebagai pertanda kuat bahwa Allah lebih penting daripada apa pun. Orang yang belum menikah menolak hubungan seksual, tetapi ia tidak menolak cinta. Dengan penuh kerinduan ia pergi untuk bertemu Kristus, Sang Mempelai Pria yang akan datang (Mat 25:6).


266. Bagaimana perkawinan secara Katolik dilangsungkan?

Berdasarkan aturan, perkawinan harus berlangsung secara terbuka. Mempelai perempuan dan mempelai laki-laki ditanya tentang niat mereka untuk menikah. Imam atau Diakon memberkati cincin mereka. Mempelai perempuan dan mempelai laki-laki menukar cincin dan saling berjanji "untuk setia dalam untung dan malang, dalam sakit dan sehat" dan saling bersumpah: "Aku akan mencintai dan menghormatimu seumur hidup." Imam mengesahkan perkawinan dan memberikan berkat.


No comments:

Post a Comment