Saturday, September 1, 2018

Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73











Pesta Nama Paroki Alam Sutera

OMK Lingkungan membawa Panji-panji lingkungan 

Perwakilan Lingkungan dalam parade Panji-panji lingkungan yang diwakali oleh penurus dan omk



Pembukaan Asian Games

"Caitlin nanti malam ikut partisipasi nyanyi lagu Indonesia Raya pas acara Pembukaan Asian Games Pukul 7 malem..ditonton ya kemarin liat gladi resiknya bagusss..bangga juga Indonesia bisa menghadirkan pentas kelas dunia".  Ibu Christine.


Ikut Bangga salah seorang anak lingkungan ikut dalam acara Pembukaan Asian Games ke-18 

TUAN PRESIDEN YANG RENDAH HATI

TUAN PRESIDEN YANG RENDAH HATI
Pater Fritz Meko SVD

Ah.....Tuan JOKOWI - Sang Presiden Indonesia....saya tidak habis pikir tentang dirimu. Maaf ya, kira-kira mutu HATI-MU itu seperti apa ya?

Andaikan HATI-MU bisa dicopot keluar, saya ingin menakarnya, seperti menakar kadar karatnya sepotong EMAS.

Tapi, saya sungguh pastikan, Anda adalah PRESIDEN INDONESIA yang terlalu RENDAH HATI. Kualitas HATIMU Murni terkandung TATA RASA HATI yang sungguh TULUS.

Kunjungan Anda ke Para USKUP INDONESIA di KWI, menunjukkan bahwa Anda berkenan “meruntuhkan” tradisi lama. Dulu para USKUP harus berpakaian Jubah Uskup, datang ke ISTANA PRESIDEN  dengan begitu resmi dan kaku, karena terlilit jaringan protokoler yang ketat.

Sekarang Terbalik. Anda TUAN PRESIDEN yang datang mengunjungi para USKUP di KWI dengan penampilan KASUAL. Anda sungguh Luar Biasa. Anda sangat Rendah Hati.

Prinsip Moral, “Orang yang RENDAH HATI  darinya selalu terpancar KEAGUNGAN PRIBADI.” Dan Anda-lah orangnya.

Terima kasih untuk teladan Kerendahan Hatimu. Kami tetap kenang, apresiate dan lalu mencintaimu.





Berita tersebut bisa di baca juga link berikut ini:

https://nasional.kompas.com/read/2018/08/24/09575321/presiden-jokowi-kunjungi-kantor-konferensi-waligereja-indonesia.

https://www.liputan6.com/news/read/3627085/jokowi-bahas-pancasila-dan-keragaman-di-kwi

http://setkab.go.id/temui-presidium-kwi-presiden-jokowi-mengaku-membicarakan-pancasila-dan-keragaman/

http://www.dokpenkwi.org/2018/08/24/kunjungan-ke-kwi-jokowi-singgung-soal-pancasila-dan-keragaman/

https://amorpost.com/ini-tujuan-presiden-jokowi-mendatangi-kantor-kwi-tadi-pagi/


Kitab Suci: Minyak yang Tidak Pernah Habis

Kitab Suci: Minyak yang Tidak Pernah Habis.
(RD Josep Susanto)

Kisah tentang 5 gadis bodoh dan 5 gadis bijaksana yang diceritakan Yesus dalam Bacaan Injil Mat 25:1-13, tanggal 31 Agustus 2018, hari ini adalah sebuah penjelasan Yesus tentang pengajaranNya tentang hari kedatangan Tuhan.

Dalam sebuah kisah yang sangat indah, Tuhan Yesus menggambarkan sebuah ajakan untuk berjaga-jaga menanti hari Tuhan yang tidak datang-datang dalam sebuah cerita yang sangat hidup.

Sepuluh gadis yang menanti-nanti mempelai laki-laki dalam Injil hari ini sebenarnya adalah teman-teman dari mempelai perempuan.

Tugas mereka adalah menyambut datangnya mempelai laki-laki, dengan tarian dan mengajaknya masuk dan bertemu mempelai perempuan.

Pertanyaan yang cukup menggelitik kita sebagai pembaca adalah mengapa mempelai laki-laki tidak datang-datang atau mengapa ia datang saat larut malam.

Dalam tradisi Yahudi, sebelum menikah, ada tawar menawar tentang "besaran mahar" antara keluarga laki-laki dengan keluarga perempuan.

Kadang tawar menawar itu berlangsung cepat, tetapi sering kali juga prosesnya berjalan alot, apalagi kalau pihak perempuan berasal dari suku yang berbeda atau status sosial yang lebih tinggi.

Inilah yang sangat mempengaruhi datangnya mempelai laki-laki, yang akhirnya dalam kisah Yesus, mempelai laki-laki datang tengah malam ketika gadis-gadis penyambut sudah tidur dan sebagian sudah kehabisan minyak dalam buli-buli mereka.

Dari kisah di atas kita memperoleh sebuah inspirasi tentang kapan hari Tuhan datang.

Jawabannya adalah tergantung sepenuhnya pada kehendak dan rencana Tuhan. Tuhan punya cara, alasan dan kehendak yang tidak sepenuhnya kita mengerti sekarang.

Yang terpenting seperti yang Yesus ajarkan adalah sikap berjaga-jaga, senantiasa membekali diri dengan "minyak" yang cukup hingga saatnya hari itu datang.

Gadis-gadis itu adalah GEREJA, Gereja adalah kita, yang setia menanti kedatangan Kristus yang kedua. Gereja dan seluruh anggotanya membutuhkan minyak.

Minyak itu adalah bahan bakar yang bisa habis dalam perjalanan. Maka harus segera diperbaharui sebelum minyak itu betul betul habis.

Dalam kisah ini minyak bisa diartikan dengan semangat, jiwa, roh, inspirasi, yang menghidupi Gereja sampai akhir jaman.

Dengan minyak, sebuah lampu bisa menerangi dunia. Tanpa minyak, jangankan menolong dunia, Gereja sendiripun akan terseok-seok, jatuh dan terluka.

Yang menarik dari minyak, apapun jenis minyak itu, dihasilkan dalam proses yang sangat panjang dan rumit.

Minyak harus diolah terlebih dahulu, dicari dulu, digali dulu. Demikian pula pencarian Gereja terhadap minyak untuk energi dari segala gerak dan kehidupannya.

Firman Tuhan dalam Kitab Suci pun bisa berfungsi sebagai minyak untuk kehidupan kita dalam menantikan kedatangan Tuhan.

Kitab Suci akan menjadi minyak yang tidak pernah habis dan kering, kalau dibaca, dipelajari, digali, dihayati dan dihidupi.

Ayo, besok saya tunggu ya di pertemuan BKSN 2018 di lingkungan-lingkungan Anda masing-masing. 😁

Selamat malam
Tuhan memberkati.
 Aku Hanya Seorang Pelayan Tuhan
(RD Josep Susanto)

Sabtu pertama di bulan September ceria, 1 Sept 2018, dibuka dengan sebuah permenungan luar biasa dari seorang soko guru Gereja, yaitu Paulus.

Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus, Paulus memberi pembelaan yang luar biasa, sebuah cara pandang, sebuah semangat untuk memasuki Bulan Kitab Suci Nasional ini.

Coba kita baca apa yang Paulus tulis dalam suratnya itu:

-------------
"Ingat saja,
saudara-saudara,
bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak,
tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang.

Tetapi
apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah
untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang
dan yang hina bagi dunia,
dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. (1Kor 1:26-29)
-----------

Kesombongan adalah awal dari kejatuhan manusia,
Kesombongan adalah racun bagi jiwa,
Dengan kesombongannya,
manusia haus untuk dihargai, menjadi tamak, menjual mahal harga dirinya, dan tidak jarang merendahkan orang lain agar seolah dirinya lebih hebat.

Maka dari itu,
Kepada seluruh pembaca Kitab Suci, termasuk para pengajar, bahkan pewarta Firman, orang-orang yang telah dipilih olehNya, kiranya penting untuk mempunyai kesadaran bahwa:

"Aku hanyalah pelayan Tuhan".

Pelayan berarti mau capek, mau berkorban, rendah hati, kadang tidak dihargai, bahkan kadang direndahkan, tidak dianggap penting oleh manusia bahkan seringkali juga dianggap tidak ada.

Dalam hal itu kita pun harus mempunyai suka cita, bahagialah kita yang direndahkan karena kita akan ditinggikan, karena Allah lah yang kita layani, bukan manusia.





Selamat hari Sabtu pertama,
Tuhan Yesus memberkatimu Saudaraku.
Saya Sebut Ini Mukjizat
(RD Josep Susanto)

Hari ini, 1 September 2018, kami panitia Festival Kitab Suci KAJ betul-betul mengalami mukjizat dan kasih Tuhan.

Ada problem luarrrr biasa gawat, bahkan acara terancam batal. Karena acara tinggal sebulan lagi.

Tapi Tuhan ternyata mau ngetes iman dan harapan kami para panitia.

Apakah kami mau marah, kecewa, dan menyerah atau tetap percaya dan mengandalkan Tuhan.

Kami memilih percaya dan mengandalkan Tuhan saja.

Hasilnya, LUAR BIASAAAAA.

Tuhan memberikan semua yang lebih baik, 100x lipat malahan. Tuhan mau memberikan kepada kami yang jauhhh lebih baik dari pada yang kami rencanakan. 

Bagi saya ini mukjizat dalam hidup seorang pelayan Firman.

Mau tahu cerita lengkapnya???

Nantikan di FESTIVAL KITAB SUCI 29 September nanti.

Kunjungan ke Panti Asuhan Bhakti Luhur Pamulang

Kegiatan Sosial ini dilakukan pada Hari Rabu, 22 Agustus 2018 yang dilakukan oleh seksi sosial lingkungan bersama umat lingkungan yang juga diikuti oleh OMK lingkungan, BIA dan BIR

Sang Fotografer













 

Panti Asuhan Bhakti Luhur Pamulang
Kompleks Sinar Pamulang Permai Blok A12 No.3-9
Tangerang Selatan 15417 Banten
Telepon: 0217414578

Pesta Nama Lingkungan Santo Yohanes Pembaptis - 31 Agustus 2018

Pesta Nama Santo Pelindung Lingkungan dirayakan dengan perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Romo Danto yang dihadiri oleh Mantan Ketua Lingkungan Pertama Bapak Hartono.


Undangan

Cake by Mister Bolu 

Foto Bersama

Romo Danto bersama Keluarga Nico dan Vivi

Pengurus Lingkungan dan mantan pengurus (kiri: Pak Hartono)






Foto oleh Bu Maya, Kaling

Santo Yohanes Pembaptis
29 Agustus
Wafatnya Santo Yohanes Pembaptis
Pada tanggal 24 Juni Gereja merayakan pesta kelahiran Yohanes Pembaptis; sedangkan pada hari ini, 29 Agustus, Gereja mengajak seluruh umat untuk memperingati kemartirannya. Kemartiran Yohanes berkaitan erat dengan tegurannya yang pedas kepada raja Herodes, karena ia memperistri Herodias, istri Filipus, saudaranya secara tidak sah. Herodes marah dan mencampakkan Yohanes kedalam penjara. Herodias pun marah dan tidak henti-hentinya berusaha mencari kesempatan untuk membunuh Yohanes.
Kesempatan emas itu akhirnya tiba juga. Pada hari ulang tahunnya, Herodes mengadakan jamuan makan untuk para petinggi kerajaan di seluruh Galilea. Kesempatan ini dimanfaatkan Herodias untuk melaksanakan niat jahatnya atas diri Yohanes. Ia menyuruh puterinya menari di hadapan para tamu. Tariannya sungguh menawan hati para tamu yang sudah mulai mabuk itu. Herodes tampak bangga dan gembira. Terdorong karena kebanggaannya itu, Herodes berkata kepada gadis itu: “Mintalah kepadaku apa saja menurut kehendakmu. Aku akan memberikannya kepadamu.” Herodes bahkan bersumpah di hadapan para tamu: “Apa saja yang kauminta, akan kuberikan, sekalipun separuh dari kerajaanku.” Gadis itu tidak tahu apa yang harus dimintanya. Karena itu ia berlari kepada ibunya Herodias untuk meminta pendapatnya. Tanpa banyak pikir, Herodias berkata: “Kepala Yohanes Pembaptis”.
Gadis itu segera menghadap Herodes dan berkata: “Berikanlah aku di sini kepada Yohanes Pembaptis di dalam sebuah talam.” Herodes sedih tetapi karena sumpahnya dan karena malu kepada tamu-tamunya, ia segera memerintahkan pengawal-pengawalnya untuk memenggal kepala Yohanes pembaptis pada hari itu juga. Injil Matius 14 mengatakan bahwa kepala Yohanes itu diletakkan dalam sebuah talam dan diberikan kepada putri Herodias itu.
Karena kesetiaannya kepada Allah dan penggilannya sebagai nabi pendahulu Yesus, Yohanes mati dibawah kuasa kelaliman Herodes. Ia mati dibunuh pada tahun 31.