Saturday, September 1, 2018

 Aku Hanya Seorang Pelayan Tuhan
(RD Josep Susanto)

Sabtu pertama di bulan September ceria, 1 Sept 2018, dibuka dengan sebuah permenungan luar biasa dari seorang soko guru Gereja, yaitu Paulus.

Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus, Paulus memberi pembelaan yang luar biasa, sebuah cara pandang, sebuah semangat untuk memasuki Bulan Kitab Suci Nasional ini.

Coba kita baca apa yang Paulus tulis dalam suratnya itu:

-------------
"Ingat saja,
saudara-saudara,
bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak,
tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang.

Tetapi
apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah
untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang
dan yang hina bagi dunia,
dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. (1Kor 1:26-29)
-----------

Kesombongan adalah awal dari kejatuhan manusia,
Kesombongan adalah racun bagi jiwa,
Dengan kesombongannya,
manusia haus untuk dihargai, menjadi tamak, menjual mahal harga dirinya, dan tidak jarang merendahkan orang lain agar seolah dirinya lebih hebat.

Maka dari itu,
Kepada seluruh pembaca Kitab Suci, termasuk para pengajar, bahkan pewarta Firman, orang-orang yang telah dipilih olehNya, kiranya penting untuk mempunyai kesadaran bahwa:

"Aku hanyalah pelayan Tuhan".

Pelayan berarti mau capek, mau berkorban, rendah hati, kadang tidak dihargai, bahkan kadang direndahkan, tidak dianggap penting oleh manusia bahkan seringkali juga dianggap tidak ada.

Dalam hal itu kita pun harus mempunyai suka cita, bahagialah kita yang direndahkan karena kita akan ditinggikan, karena Allah lah yang kita layani, bukan manusia.





Selamat hari Sabtu pertama,
Tuhan Yesus memberkatimu Saudaraku.
Saya Sebut Ini Mukjizat
(RD Josep Susanto)

Hari ini, 1 September 2018, kami panitia Festival Kitab Suci KAJ betul-betul mengalami mukjizat dan kasih Tuhan.

Ada problem luarrrr biasa gawat, bahkan acara terancam batal. Karena acara tinggal sebulan lagi.

Tapi Tuhan ternyata mau ngetes iman dan harapan kami para panitia.

Apakah kami mau marah, kecewa, dan menyerah atau tetap percaya dan mengandalkan Tuhan.

Kami memilih percaya dan mengandalkan Tuhan saja.

Hasilnya, LUAR BIASAAAAA.

Tuhan memberikan semua yang lebih baik, 100x lipat malahan. Tuhan mau memberikan kepada kami yang jauhhh lebih baik dari pada yang kami rencanakan. 

Bagi saya ini mukjizat dalam hidup seorang pelayan Firman.

Mau tahu cerita lengkapnya???

Nantikan di FESTIVAL KITAB SUCI 29 September nanti.

No comments:

Post a Comment