Sunday, March 22, 2015

FW: [YOUCAT] Hari ke-114 | Apa yang dimaksud dengan hidup kekal? //Apakah kita akan dibawa ke pengadilan setelah mati?


From: belajar.youcat@gerejaalgonzsby.org
Sent: ‎23/‎03/‎2015 11:59
To: YOUCAT
Subject: [YOUCAT] Hari ke-114 | Apa yang dimaksud dengan hidup kekal? //Apakah kita akan dibawa ke pengadilan setelah mati?

156. Apa yang dimaksud dengan hidup kekal?

Hidup kekal dimulai dengan baptisan berlanjut pada peristiwa kematian dan diteruskan sampai tidak berkesudahan.

Bahkan ketika kita jatuh cinta, kita ingin keadaan ini tidak berkesudahan. "Allah adalah kasih", kata Surat Pertama Rasul Yohanes (1 Yoh 4:16). "Kasih", kata Surat Pertama kepada umat di Korintus, "tidak berkesudahan" (1 Kor 13:8). Allah itu kekal karena Ia adalah kasih; dan kasih tidak berkesudahan karena bersifat Ilahi. Jika kita berada dalam kasih, berarti kita masuk ke dalam hadirat Allah yang tidak berkesudahan.


157. Apakah kita akan dibawa ke pengadilan setelah mati?
Pengadilan pribadi terjadi pada saat kematian personal. Jadi Pengadilan Umum, yang juga disebut Pengadilan Terakhir, terjadi pada Hari Terakhir atau Kiamat, pada akhir dunia, ketika Tuhan Yesus datang kembali.

Ketika sakratul maut, setiap orang memasuki saat-saat Kebenaran. Jika saat itu tiba, tidak ada lagi kesempatan untuk menutupi atau mengungkapkan sesuatu; tidak ada lagi yang bisa diubah. Allah memandang kita sebagaimana kita adanya. Kita menghadap ke pengadilannya. Dalam pengadilan itu, kita dibenarkan karena dalam keadilan Allah semua harus "benar" sama seperti saat kita diciptakan. Mungkin, kita masih tetap akan mengalami proses penyucian, atau mungkin kita akan segera diterima dalam pangkuan Allah. Namun, mungkin kita masih sering lalai, dikuasai kebencian, dan penolakan terhadap apa pun yang mengantar kita kembali kepada kasih sehingga kita semakin jauh dari Allah. Dan jika kita terus dikuasai hal-hal buruk itu, kita hidup tanpa kasih. Bagaimanapun hidup tanpa kasih tidak ada artinya kecuali neraka.


No comments:

Post a Comment