Wednesday, April 15, 2015

Baptisan Bayi

196. Siapa yang dapat dibaptis dan apa yang dituntut dari para calon baptis?



Setiap orang yang belum pernah dibaptis dapat dibaptis. Satu-satunya syarat adalah iman yang harus diikrarkan secara publik dalam upacara liturgi sakramen Baptis.


Seorang pengikut Kristus tidak hanya mengubah pandangannya tentang dunia. Dia menjalani tahap-tahap pembelajaran (Katekumen) saat dia menjadi manusia baru lewat pertobatan pribadi, dan secara khusus melalui rahmat baptisan. Dia sekarang menjadi anggota yang hidup dari Tubuh Kristus.



197. Mengapa Gereja mempertahankan baptisan bayi dan kanak-kanak?


Sejam jaman kuno Gereja mempraktekkan baptisan bayi dan kanak-kanak. Alasannya, sebelum kita memutuskan untuk menuju Allah, Allah sudah lebih dulu memutuskan untuk memanggil kita. Karena itu, baptisan adalah rahmat, suatu karunia cuma-cuma dari Allah, yang menerima kita tanpa syarat. Orang tua Kristen mengharapkan apa yang terbaik untuk anak-anak mereka sehingga mereka pun mengharapkan baptsan bagi anak-anak mereka. Dengan baptisan itu, bayi dan kanak-kanak dibebaskan dari pengaruh dosa asal dan kuasa maut.


Baptisan bayi dan kanak-kanak mensyaratkan bahwa orang tua akan mendidik anak-anak yang dibaptis itu dalam iman Kristen. Kebebasan tidak boleh dipahami secara keliru sehingga menjadi alasan untuk tidak membaptiskan kanak-kanak atau bayi. Sebagaimana orang tidak dapat menolak memberikan kasih kepada anaknya dengan alasan bahwa anaknya kelak akan dapat memutuskan sendiri apakah mau dikasihi atau tidak; maka akan menjadi tidak adil jika orang tua Kristen mengesampingkan rahmat pembaptisan dari anak-anak mereka. Seperti setiap bayi yang dilahirkan walaupun mempunyai kemampuan untuk berbicara masih harus diajari berbahasa, demikian pula setiap bayi yang dilahirkan mempunyai kemampuan untuk beriman, namun tetap harus dididik agar beriman. Bagaimanapun juga, baptsan tidak pernah dapat dipaksakan kepada siapapun. Jika seseorang telah menerima baptisan saat bayi, maka dia harus "menyetujui"-nya di kemudian hari setelah dia tahu - itu berarti dia harus mengatakan: "Ya" pada baptisan itu sehingga rahmat baptisan itu bisa berbuah

No comments:

Post a Comment