Saturday, April 11, 2015

FW: [YOUCAT] Hari ke-134 | Apakah rumah doa itu? // Ruang liturgi apayang membentuk Rumah Allah?


From: belajar.youcat@gerejaalgonzsby.org
Sent: ‎12/‎04/‎2015 11:59
To: YOUCAT
Subject: [YOUCAT] Hari ke-134 | Apakah rumah doa itu? // Ruang liturgi apayang membentuk Rumah Allah?

190. Apakah rumah doa itu?

Rumah doa adalah tanda persekutuan gerejawi umat di tempat tertentu dan simbol tempat tinggal surgawi yang telah disiapkan Allah bagi kita. Dalam Rumah Allah, kita berkumpul untuk berdoa, baik pribadi maupun bersama untuk merayakan Sakramen-Sakramen khususnya Ekaristi.

"Harumnya seperti surga di sini." "Di sini, kamu bisa merasa tenang dan khidmat." Gedung-gedung gereja di sekeliling kita akan memberi suasana doa yang kuat. Kita merasa bahwa Allah hadir di sini. Keindahan bangunan gereja mengarahkan perhatian kita kepada keagungan, keindahan dan kasih Allah. Gedung-gedung gereja bukan hanya batu-batu pembawa pesan iman, melainkan sebagai tempat Allah bersemayam, yang benar-benar hadir dalam Ekaristi di setiap altar dalam gereja-gereja itu.


191. Ruang liturgi apa yang membentuk Rumah Allah?

Tempat-tempat inti Rumah Allah adalah Altar dengan Salib Kristus, Tabernakel, kursi-kursi selebran, ambo, kolam pembaptisan, dan bilik pengakuan.

Altar adalah titik pusat gedung gereja. Di atasnya, kurban Kristus disalib dan kebangkitan-Nya dihadirkan dalam perayaan Ekaristi. Altar adalah meja tempat Umat Allah diundang merayakan perjamuan Ekaristi. Tabernakel, semacam almari pengaman suci, diperuntukkan dengan  penghormatan terbesar sebagai tempat yang sangat layak di dalam gereja bagi Hosti Kudus, wujud nyata Allah yang hadir. Lampu abadi yang menyala menunjukkan bahwa tabernakel sedang "dihuni". Jika lampu tidak menyala, tabernakel itu kosong. Kursi tinggi atau takhta uskup atau imam (Latin: cathedra) dimaksudkan bahwa Kristuslah yang secara mutlak memimpin perayaan iman umat. Ambo (Yunani, anabainein = meninggikan), tempat pembacaan Sabda Tuhan yang mencerminkan nilai dan martabat pembacaan Kitab Suci sebagai Sabda Allah yang hidup. Pembaptisan dilakukan di bak atau kolam baptis dan air suci harus menjadi peringatan kuat akan janji baptis kita. Bilik atau kamar pengakuan adalah tempat kita mengakui kesalahan-kesalahan kita dan memperoleh pengampunan.


No comments:

Post a Comment