Friday, February 19, 2016

“Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga” – Mat 5,20

Jumat, 19 Februari 2016
Hari Biasa Pekan I Prapaskah
Yeh. 18:21-28; Mzm. 130:1-2,3-4ab,4c-6,7-8; Mat. 5:20-26.

"Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga" – Mat 5,20

Boleh dikatakan bahwa orang-orang Farisi sebenarnya sudah menghayati kehidupan beragamanya dengan baik. Mereka sangat taat pada hukum, adat-istiadat dan ritual agama Yahudi sampai mendetail. Namun, bagi Yesus, itu saja belumlah cukup. Dengan tegas, Ia meminta para pengikut-Nya untuk menghayati kehidupan keagamaannya secara lebih benar daripada orang-orang Farisi. Di mana letak "lebih" yang Dia minta? Menghayati agama secara benar tidak cukup berhenti pada ritual tetapi harus memperhatikan aspek sosial-relasional. Artinya, kehidupan beragama tidak cukup hanya dihayati dengan ritual tetapi juga dalam relasi yang baik dengan sesama. Kita bisa mengambil analogi dari susunan ruji sepeda: semakin dekat dengan poros, ruji-ruji itu semakin dekat satu-sama lain (atau semakin rêngkêt). Demikian pula, semakin kita dekat dengan Tuhan, sudah selayaknya kita juga semakin dekat dengan sesama, semakin cinta damai dan semakin mampu mengasihi.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar mampu menghayati kehidupan keagamaan kami dengan lebih benar. Amin. -agawpr-

(Pastor Agus Widodo,Pr - Roma)

Tan Yusuph

No comments:

Post a Comment