Wednesday, February 17, 2016

“Seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini” – Luk 11,30

Rabu, 17 Februari 2016
Hari Biasa Pekan I Prapaskah
Yun. 3:1-10; Mzm. 51:3-4,12-13,18-19; Luk. 11:29-32.

"Seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini" – Luk 11,30

Bagi kita, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru merupakan satu kesatuan Kitab Suci. Keduanya merupakan pewahyuan dari satu Allah yang sama dan ditulis dengan inspirasi dari Roh Kudus yang sama. Semua peristiwa yang dikisahkan di dalamnya merupakan rangkaian sejarah keselamatan Allah, mulai dari tahap janji yang pelan-pelan terealisasi sampai mencapai kepenuhannya dalam diri Yesus. Dalam hal ini, tokoh-tokoh Perjanjian Lama, misalnya Yunus dilihat sebagai prefigurasi (gambaran awal) dari Yesus. Yunus adalah nabi yang diutus Allah untuk menyampaikan pesan pertobatan kepada orang Ninive, dan meski ia sempat menolak/menghindar, akhirnya ia melaksanakan juga dan berhasil: orang Ninive bertobat (silakan baca Kitab Nabi Yunus, hanya 3 bab). Lebih dari Yunus, Yesus adalah Anak Allah sendiri: Ia diutus Bapa, tidak hanya untuk menyampaikan pesan pertobatan (Mrk 1,15) tetapi juga untuk menebus kita (Mrk 10,45). Selain itu, kalau Yunus sempat menolak (Yun 1,1-11), Yesus justru taat sampai mati (Flp 2,8). Dan karena pengingkarannya itu, Yunus harus tinggal dalam perut ikan selama 3 hari (Yun 1,12-17); sementara Yesus, karena ketaan-Nya, ia harus tinggal dalam perut bumi selama 3 hari (Luk 9,22). Jadi, tanda apalagi yang masih kita harapkan? Yesus sendiri adalah tanda nyata betapa Allah mengasihi kita.
Amin. -agawpr-

(Pastor Agus Widodo,Pr - Roma)

Tan Yusuph

No comments:

Post a Comment