Rabu, 9 Desember 2015
Pekan Adven II
Yes. 40:25-31; Mzm. 103:1-2,3-4,8,10; Mat. 11:28-30.
"Belajarlah pada-Ku" - Mat 11,29
Kita semua adalah murid dari seorang Guru yang luar biasa, yakni Yesus. Apa yang harus kita buat sebagai seorang murid? Pertama, murid yang baik tentunya rajin untuk datang kepada sang Guru, tidak mbolosan. Bukanlah Dia sendiri mengundang kita: "Marilah kepada-Ku!" (Mat 11,28). Yang kedua, memikul kuk yang dipasang oleh-Nya. Kita semua telah memasang kuk dosa-dosa kita untuk dipikulnya di jalan salib. Maka, kita pun diharapkan juga mau memikul kuk yang dipasang oleh-Nya: tugas, tanggungjawab, pekerjaan, dll yang kadang harus disertai dengan masalah, kesulitan dan derita. Yach, seperti seorang murid yang diminta oleh gurunya untuk mengerjakan tugas atau PR. Meskipun sulit, kalau mau berusaha, pasti bisa, entah sampai selesai atau hanya beberapa langkah saja. Saya ingat sewaktu SMA, ketika mengerjakan tugas atau PR matematika yang sulit, prinsip saya harus mengerjakan atau menulis sesuatu, karena untuk apa yang saya buat itu, guru selalu memberikan nilai sebagai "upah nulis". Tidak hanya itu, pada saat mengoreksi, guru itu juga membantu untuk menyelesaikan soal yang tidak bisa saya pecahkan sendiri. Nah, kalau guru saja membantu muridnya yang kesulitan, apalagi Tuhan. Dia pasti dan selalu membantu kita. Yang ketiga, belajar terus-menerus dari-Nya. Dia sendiri mengundang kita: "belajarlah dari pada-Ku" (Mat 11,29). Setiap saat, Tuhan tidak akan pernah menolak untuk mengajari kita bagaimana hidup sesuai dengan kehendak-Nya dan menyelesaikan segala persoalan hidup sesuai dengan cara-Nya.
Doa: Tuhan, bantulah kami dengan rahmat-Mu agar kami mampu menjadi murid-murid-Mu yang baik. Amin. -agawpr-
(Pastor Agus Widodo,Pr - Roma)
Pekan Adven II
Yes. 40:25-31; Mzm. 103:1-2,3-4,8,10; Mat. 11:28-30.
"Belajarlah pada-Ku" - Mat 11,29
Kita semua adalah murid dari seorang Guru yang luar biasa, yakni Yesus. Apa yang harus kita buat sebagai seorang murid? Pertama, murid yang baik tentunya rajin untuk datang kepada sang Guru, tidak mbolosan. Bukanlah Dia sendiri mengundang kita: "Marilah kepada-Ku!" (Mat 11,28). Yang kedua, memikul kuk yang dipasang oleh-Nya. Kita semua telah memasang kuk dosa-dosa kita untuk dipikulnya di jalan salib. Maka, kita pun diharapkan juga mau memikul kuk yang dipasang oleh-Nya: tugas, tanggungjawab, pekerjaan, dll yang kadang harus disertai dengan masalah, kesulitan dan derita. Yach, seperti seorang murid yang diminta oleh gurunya untuk mengerjakan tugas atau PR. Meskipun sulit, kalau mau berusaha, pasti bisa, entah sampai selesai atau hanya beberapa langkah saja. Saya ingat sewaktu SMA, ketika mengerjakan tugas atau PR matematika yang sulit, prinsip saya harus mengerjakan atau menulis sesuatu, karena untuk apa yang saya buat itu, guru selalu memberikan nilai sebagai "upah nulis". Tidak hanya itu, pada saat mengoreksi, guru itu juga membantu untuk menyelesaikan soal yang tidak bisa saya pecahkan sendiri. Nah, kalau guru saja membantu muridnya yang kesulitan, apalagi Tuhan. Dia pasti dan selalu membantu kita. Yang ketiga, belajar terus-menerus dari-Nya. Dia sendiri mengundang kita: "belajarlah dari pada-Ku" (Mat 11,29). Setiap saat, Tuhan tidak akan pernah menolak untuk mengajari kita bagaimana hidup sesuai dengan kehendak-Nya dan menyelesaikan segala persoalan hidup sesuai dengan cara-Nya.
Doa: Tuhan, bantulah kami dengan rahmat-Mu agar kami mampu menjadi murid-murid-Mu yang baik. Amin. -agawpr-
(Pastor Agus Widodo,Pr - Roma)
No comments:
Post a Comment