Kamis, 10 Desember 2015
Pekan Adven II
Yes. 41:13-20; Mzm. 145:1,9,10-11,12-13ab; Mat. 11:11-15.
"Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong" - Mat 11,12
Setiap kali membaca dan merenungkan tentang Kerajaan Sorga atau Kerajaan Allah, saya selalu teringat akan kata-kata St. Paulus:
"Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal
kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus" (Rm 14,17). Makanan dan minuman memang mutlak kita butuhkan, bahkan kalau kita berkecukupan itu bisa merupakan tanda nyata berkat dan kasih Allah. Namun, kalau orang hidup hanya mencari dan mementingkan makanan dan minuman - bisa diperluas maknanya sebagai hal-hal duniawi lainnya (kekayaan, jabatan, kenikmatan) - tentu menjadi tidak pas. Apalagi kalau sampai mengorbankan kebenaran, mengabaikan damai sejahtera masyarakat dan merugikan kesejahteraan umum atau menyebabkan banyak orang tidak bisa bersukacita tapi malah menderita. Hal ini rupanya terjadi sejak zaman dahulu kala sampai sekarang. Namun, itu bukan berarti kita harus putus asa. Seberapa pun sulitnya untuk memegakkan Kerajaan Allah di dunia, yakni kerajaan kebenaran, damai sejahtera dan sukacita, kita diundang untuk ikut serta mewujudkannya.
Doa: Bapa kami yang ada di sorga, datanglah kerajaan-Mu di atas bumi. Amin. -agawpr-
(Pastor Agus Widodo,Pr - Roma)
Pekan Adven II
Yes. 41:13-20; Mzm. 145:1,9,10-11,12-13ab; Mat. 11:11-15.
"Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong" - Mat 11,12
Setiap kali membaca dan merenungkan tentang Kerajaan Sorga atau Kerajaan Allah, saya selalu teringat akan kata-kata St. Paulus:
"Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal
kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus" (Rm 14,17). Makanan dan minuman memang mutlak kita butuhkan, bahkan kalau kita berkecukupan itu bisa merupakan tanda nyata berkat dan kasih Allah. Namun, kalau orang hidup hanya mencari dan mementingkan makanan dan minuman - bisa diperluas maknanya sebagai hal-hal duniawi lainnya (kekayaan, jabatan, kenikmatan) - tentu menjadi tidak pas. Apalagi kalau sampai mengorbankan kebenaran, mengabaikan damai sejahtera masyarakat dan merugikan kesejahteraan umum atau menyebabkan banyak orang tidak bisa bersukacita tapi malah menderita. Hal ini rupanya terjadi sejak zaman dahulu kala sampai sekarang. Namun, itu bukan berarti kita harus putus asa. Seberapa pun sulitnya untuk memegakkan Kerajaan Allah di dunia, yakni kerajaan kebenaran, damai sejahtera dan sukacita, kita diundang untuk ikut serta mewujudkannya.
Doa: Bapa kami yang ada di sorga, datanglah kerajaan-Mu di atas bumi. Amin. -agawpr-
(Pastor Agus Widodo,Pr - Roma)
No comments:
Post a Comment