Monday, December 14, 2015

"Kemudian ia menyesal lalu pergi juga" - Mat 21,30

Selasa, 15 Desember 2015
Pekan III Adven
Zef. 3:1-2,9-13; Mzm. 34:2-3,6-7,17-18,19,23; Mat. 21:28-32

"Kemudian ia menyesal lalu pergi juga" - Mat 21,30.

Anak pertama, ketika disuruh, mengatakan "Ya" tetapi tidak melaksanakan. Sementara anak kedua, spontan mengatakan "Tidak mau" tetapi akhirnya sadar, menyesal dan melaksanakan perintah ayahnya. Mengapa tidak ada anak ketiga yang mengatakan "Ya" dan segera melaksanakan? Mungkin karena sangat sulit untuk menemukan jenis anak yang demikian. Di antara kita saja, mungkin juga tidak ada yang berani mengindentifikasi diri sebagai orang yang selalu mengatakan "Ya" untuk setiap pekerjaan baik dan segera melaksanakan. Kebanyakan dari kita, memang tipe anak kedua. Syukur pada Allah, kita sudah termasuk sebagai orang yang melaksanakan kehendak Bapa. Yang penting di sini adalah adanya proses menyesal dan bertobat setelah menyadari bahwa jawaban awal yang diberikan itu tidak sesuai dengan kehendak Sang Bapa. Persis, inilah yang ditawarkan Gereja melalui Tahun Kerahiman sebagaimana dinyatakan Paus Fransiskus: «Gereja (yakni kita semua) bukanlah kumpulan orang yang sempurna, tetapi persekutuan orang berdosa yang diampuni, yaitu orang-orang yang telah terpesona oleh dosa yang menyesatkan tetapi juga mengalami kegembiraan dan pembebasan dari pengampunan. Gereja dipanggil untuk menginkarnasikan kerahiman Allah dengan menjadi "tempat kerahiman yang cuma-cuma, di mana semua orang merasa diterima, diampuni dan disemangati untuk hidup baik sesuai dengan Injil"».

Doa: Tuhan, tumbuhkanlah dalam diri kami kesadaran akan kerapuhan dan dosa, sekaligus akan kerahiman dan pengampunan-Mu sehingga kami mampu untuk menyesali dosa-dosa kami dan bertobat terus-menerus. Amin. -agawpr-

(Pastor Agus Widodo,Pr - Roma)

No comments:

Post a Comment