Tuesday, January 12, 2016

Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sb mereka mengenal Dia» - Mrk 1,39

Rabu, 13 Januari 2016
St. Hilarius
Mrk. 1:29-39.

«Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sb mereka mengenal Dia» - Mrk 1,39

Mengenal Tuhan tetapi tidak mengasihi-Nya. Itulah setan atau roh jahat, sebagaimana diutarakan St. Agustinus dalam bukunya     De Civitate Dei (Tentang Kota Allah). Mereka mengenal Yesus dengan baik tetapi tidak mau mengakui kebenaran dalam diri-Nya, tidak mau mengakui Dia sebagai Tuhan yang harus disembah dan dikasihi, bukan malah dilawan. Maka, pengenalan mereka sama sekali tidak ada gunanya sehingga Yesus meminta mereka untuk diam. Dalam konteks kehidupan kita, mungkin kita pernah menjumpai orang yang seringkali asal omong tanpa didasari kasih dan yang diomongkan hanya untuk kepentingannya sendiri, misalnya untuk membela diri yang jelas-jelas salah atau untuk mempertahankan kekuasaan. Orang yang suka omong banyak tetapi tidak didasari oleh kasih juga nyata dalam diri orang-orang yang suka bergosip dan bergunjing. Omongan macam begini tentunya merusak kehidupan bersama dan mengaburkan kebenaran. Omongan yang tidak didasari kasih, meskipun tampaknya baik, biasanya menyimpan maksud tersembunyi yang tidak baik sehingga berbahaya. Oleh karena itu, secara sederhana, larangan Yesus ini bisa kita bahasakan demikian: «Lebih baik kamu diam. Tidak usah bicara kalau tidak didasari kasih!» Atau bahasa Paus Fransiskus dalam homilinya tanggal 9 April 2013, yang mengatakan demikian: «Ketika kita memilih untuk bergosip, bergosip tentang orang lain, mengkritik orang lain - ini adalah hal sehari-hari yang terjadi pada setiap orang, termasuk saya - ini adalah godaan si jahat yang tidak ingin Roh Kudus datang kepada kita dan membawakan perdamaian serta kelemahlembutan dalam komunitas Kristiani.» Maka, «Jangan bergosip!» karena itu adalah karya roh jahat.

(Pastor Agus Widodo,Pr - Roma)

No comments:

Post a Comment